Madzhab dan Aliran Pemikiran Islam

 Definisi perbedaan Mazdhab

Perbedaan dalam bahasa arab adalah ikhtilaf. Dalam istilah fiqhiyah, ikhtilaf ialah perselisihan paham ataupendapat di kalangan para ulama fiqh sebagai hasil ijtihad untuk mendapatkan suatu ketentuan hukum tertentu. Dengan demikian perbedaan mazhab adalah perselisihan paham atau pendapat para imam mazhab sebagai hasil ijtihad untuk mendapatkan suatu ketentuan hukum tertentu

 

Faktor-faktor  Terjadinya Perbedaan Madzhab

FAKTOR INTERNAL

    * Karena kedudukan suatu hadis

    * Karena tidak sampainya suatu riwayat

    * Berbeda dalam mengartikan kata-kata nash

  * Perbedaan metode para ulama dalam menghadapi dalil-dalilyang secara tekstual bertentangan (Ta’arud).

    * Perbedaan dalam memahami hadist Nabi

    * Perbedaan para ulama dalam hal penguasaan as-sunnah

FAKTOR EKSTERNAL

Berbeda dalam perbendaharaan hadis.

    * Di antara ulama, ada yang kurangnya memperhatikansituasi pada saat Nabi bersabda.

   * Di antara ulama, banyak yang terpengaruh oleh pendapatyang diterimanya dari pemuka-pemuka dan ulama-ulamasebelumnya dengan ucapan “Telah terjadi ijma”.

   * Di antara ulama, ada yang berpandangan yang terlaluberlebihan terhadap amaliyah-amaliyah yangdisunnahkan.

    * Berbeda dalam bidang politik

 

Macam-macam Aliran Pemikiran Islam

Menurut Ibn Khaldun, Ilmu kalam adalah Ilmu berisi tentang alasan-alasan yang mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan teerhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan-kepercayaan aliran golongan salaf dan Ahli Sunnah.[1] Adapun Aliran-aliran ilmu kalam diantaranya:

1. Khawarij

Khawarij Berasal dari kata kharaja yang berarti “keluar”. Pada awalnya, Khawarij merupakan aliran atau fraksi politik, kelompok ini terbentuk karena persoalan kepemimpinan umat islam, tetapi mereka membentuk suatu ajaran yang kemudian menjadi ciri umat, aliran mereka yaitu ajaran tentang pelaku dosa besar ( murtakib al-kaba’ir ).

Inti ajaran khawarij :

    1. Khilafah tidak bersifat warisan tetapi dipilih secara demokratis

   2. Tidak ada pembagian dosa besar dan dosa kecil dan semua pendurhakaaan kepada Allah adalah dosa besar

2. Murji’ah

Kelompok Murji’ah yang dipelopori oleh Ghilam Al-Dimasyqi berpendapat mereka bersifat netral dan tidak mau mengkafirkan para sahabatyang terlambat dan menyetujui tahkim dalam ajaran aliran ini, orang islam yangmelakukan dosa besar tidak boleh dihukum kedudukannya dengan hukum dunia.Mereka tidak boleh ditentukan akan tinggal di neraka atau di surga, kedudukanmereka ditentukan di akhirat. Dan bagi mereka Iman adalah pengetahuan tentangAllah secara mutlak. Sedangkan kufur adalah ketidaktahuan tentang Tuhansecara mutlak

Pokok ajaran murji’aha.

    1. Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang mukmin yang berdosa besar.

    2. Meletakkan pentingnya iman daripada amal

    3. Memberi pengharapan kepada muslim yang berdosa besar

3. Qodariah

Qodariah adalah aliran yang memandang bahwa Manusia memiliki kebebasan dan kemerdekaan dalam menentukan perjalanan hidupnya. menurut paham ini manusia mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya. aliran ini disebut Qadariyah karena memandang bahwa manusia memiliki kekuatan( qudrah ) untuk menentukan perjalanan hidupnya dan untuk mewujudkan perbuatannya.menurut temuan sementara ajaran ini pertamakali dikenalkan oleh Ma’bad al-Juhani karena tidak terdapat bukti yang otentik tentang siapa yang pertamakali membentuk ajaran Qadariyah.

4. Jabariyah

Menurut aliran ini manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam menentukan perjalanan hidup dan mewujudkan perbuatannya, mereka hidupd alam keterpaksaan (jabbar), karena aliran ini berpendapat sebaliknya; bahwa dalam hubungan dengan manusia, tuhan itu maha kuasa.karena itu, tuhanlah

5. Mu’tazilah

Mu’tazilah secara etimologi berasal dari kata a’tazala yang berarti mengambil jarak atau memisahkan diri. Secara terminologi adalah aliran theologi Islam yang memberi porsi besar kepada akal atau rasio di dalalm membahas persoalan-persoalan ketuhanan.[4] kelompok ini banyak menggunakan kekuatan akal sehingga diberi gelar “Kaum Rasionalis Islam” dan dikenal dengan nama “Muktazilah” yang didirikan oleh Washil bin Atha.muncul akibat kontroversi yang terjadi dikalangan ummat islam setelah perang saudara antara pihak Ali bin Abi Thalib melawan Zubayr dan Thalhah.

Ajaran pokok aliran Muktazilah adalah panca ajaran atau Pancasila Muktazilah, yaitu:

    1. Ke-Esaan Tuhan (Al-Tauhid)

    2. Keadilan Tuhan (Al-Adl)

    3. Janji dan ancaman (Al-Wa’d wa Al-Wa’id)

    4. Posisi antara 2 tempat (Al-Manzilah bainal Manzilatain)

    5.  Amar ma’ruf nahi munkar (Al-Amr bil Ma’ruf wa An-Nahy’an Al-Munkar)

6. Ahlu sunnah wal jama’ah

Ahlu sunnah wal jama’ah terbentuk akibat dari adanya penentangan terhadap aliran Muktazilah oleh orang Muktazilah itu sendiri, mereka adalah Abu al-Hasan, Ali bin Isma’il bin Abi basyar ishak bin Salim bin isma’il bin abd Allah bin Musa bin Bilal bin Abi burdah amr bin Abi musa al-asy’ari.Imam al-asy’ari (260-324 H). Kepercayaan-kepercayaan Ahlusunnah antaralain :

    1. Tuhan bisa dilihat di Akhirat

    2. Ada syafaat pada hari kiamat

   3. Orang mukmin yang mengerjakan dosa besar akan masuk neraka sampai selesai menjalani siksa dan akhirnya masuk surga

7. salafiah

Salafiah adalah suatu aliran keagamaan yang berpendirian bahwa untuk dapat memulihkan kejayaannya umat islam harus kembali kepada islam yang masih murni seperti yang dahulu diamalkan oleh generasi pertama islam yang juga bisa disebut salaf (pendahulu) yang shaleh (M. Sjadzali 1993:149)Pokok pikiran aliran salaf :

    1. Apa yang ditetapkan oleh al-Qur’an dan dijelaskan oleh sunnah nabi harus diterima dan tidak boleh ditolak.

     2. Menyembah Tuhan semata dan meyakini ke-Esaan-Nya

    3. Mempelajari ilmu yang bermanfaat dan menjauhkan diri dari ilmu pengetahuan yang mudharat serta mrenghindari tentang hal mempersoalkan qadar.

8. syi’ah itsna asyariah

Pokok- pokok syiah itsna asyariah

    1. Percaya kepada Allah YME, kepada sifat-sifatnya, keagungannya

   2. Meyakini bahwa hukum serta syari’at hanyalah milik Allah dan bahwa kemusyirikan dengan segala macamnya, secara terbuka maupun rahasia adalah kezaliman yang amat besar dan dosa yang tak terampunkan.

9. Asy’ariyah

Inti ajaran asy’ariyah

1. Manusia wajib meyakini adanya Allah karena Nabi Muhammad mengajarkan bahwa Allah itu ada sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an

2. Tentang kekuasaan Allah dan perbuatan manusia paham ini mengambil faham jabariyah

Comments