AL-QURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM PERTAMA
Allah
menurunkan Al-Quran kepada umat manusia melalui nabi Muhammad SAW sebagai kitab
suci terakhir untuk dijadikan pedoman hidup. Al-Quran yang tidak ada keraguan
sedikit pun di dalamnya mengandung petunjuk-petunjuk yang dapat menyinari
seluruh isi alam ini.
Sebagai
kitab suci sepanjang zaman, Al-Quran memuat informasi dasar berbagai masalah
termasuk informasi mengenai hukum, etika, science, antariksa, kedokteran dan
sebagainya. Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa kandungan Al-Quran
bersifat luas dan luwes.
Mayoritas
kandungan Al-Quran merupakan dasar-dasar hukum dan pengetahuan, manusialah yang
berperan sekaligus bertugas menganalisa, merinci, dan membuat garis besar
kebenaran Al-Quran agar dapat dijadikan sumber penyelesaian masalah kehidupan
manusia.
Pada
zaman Rasulullah, sumber hukum Islam ada dua yaitu Al-Quran dan As-Sunnah.
Rasulullah selalu menunggu wahyu untuk menjelaskan sebuah kasus tertentu, namum
apabila wahyu tidak turun, maka beliau menetapkan hukum tersebut melalui
sabdanya, yang kemudian dikenal dengan Hadits.
Sebagai sumber hukum Islam pertama
dan utama, Al-Quran berperan penting dalam rangka penetapan hukum Islam
terutama setelah meninggalnya Rasulullah SAW.
Seperti
kita ketahui bahwa Al-Quran merupakan buku petunjuk (hidayah) bagi orang-orang
yang bertakwa yaitu orang-orang yang percaya kepada hal ghaib, yang mendirikan
shalat, yang menginfakkan sebagain rizki mereka, dan yang meyakini adanya
akhirat. Satu hal yang juga disepakati oleh seluruh ummat Islam dan menjadi
pembahasan pokok makalah ini ialah kedudukan Al-Quran sebagai sumber hukum Islam kapanpun
dan dimanapun termasuk seharusnya di Indonesia (Pen.).
Pengertian,
Nama, dan Turunnya Alquran
- Pengertian Alquran
- Pengertian Al-Quran Menurut Bahasa
(Etimologi)
Quran merupakan isim Mashdar (kata benda) dari kata kerja qoro-’a (أرق) yang bermakna talaa (الت) yang berarti membaca, atau bermakna jama’a yang berati mengumpulkan atau mengoleksi.
Makna
kata quran sinonim dengan qira’ah yang keduanya berasal dari kata qara’a. Dari
segi makna, lafal quran bermakna bacaan.
إِنَّ
عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ – فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ
“Sesungguhnya atas tanggungan kami lah mengumpulkan nya (al-Qur’an) di dadamu dan membuatmu pandai membaca. Maka bila kami telah selesai membacakan nya ikutilah bacaan tersebut” (Al-Qiyamah: 17-18)
Pengertian
Al-Quran Menurut Syariat (Termonologi)
Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
melalui malaikat Jibril, diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan
surat An-Naas, membaca Al-Quran adalah ibadah.
Kata
“kalam” sebenarnya meliputi seluruh perkataan, namun karena istilah itu
disandarkan kepada Allah akhirnya menjadi kalamullah. Perkataan yang berasal
dari selain Allah seperti perkataan manusia, jin maupun malaikat tidak
dinamakan Al-Quran.
Allah
telah menjamin untuk menjaga Al-Quran dari upaya merubah, menambah, mengurangi
atau pun menggantinya.
إِنَّا
نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya
Kami-lah yang menunkan al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benr-benar
memeliharanya.” (Al-Hijr:9)
A.Nama- Nama Alquran
- Al-Kitab(kitabullah)
Al-Kitab merupakan sinonim dari kata Al-Quran yang artinya kitab suci sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa. Nama ini diterangkan dalam Al-Qur’an surat A-Baqarah ayat 2. - Az-zikr
Az-Zikr artinya peringatan, nama ini di terangkan dalam Al-Quran surat Al-Hijr :9. - Al-Furqan
Al-Furqan artinya pembeda, nama ini diterangkan dalam Al-Quran surat Al-Furqan ayat 1. - As-Suhuf
As-Suhif artinya lembaran-lembaran, Nama ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Bayinah ayat 2.
Pembagian
Surat Dalam Al-Quran
1. Assabi’uthiwaal
Yaitu tujuh surat yang panjang, ketujuh surat itu yaitu Al-Baqarah (286),
Al-A’raf (206), Ali Imran (200), An-Nisa (176), Al-An’am (165), Al-Mmaidah
(120), dan Yunus ( 109).
2. Al-Miuun
Yaitu surat yang berisi seratus ayat lebih. Maksudnya surat-surat tersebut
memiliki ayat sekitar seratus ayat atau lebih. Misalnya surat Hud (123
ayat),Yusuf (111 ayat), dan At-Taubah (129 ayat).
3. Al-Matsaani
Yaitu surat-surat yang berisi kurang dari seratus ayat. Misalnya surat Al-Anfal
(75 ayat), Ar-Rum (60 ayat), dan Al-Hijr(99 ayat).
4. Al-Mufashshal
Yaitu surat-surat pendek seperti Al-Ikhlas, Ad-Dluha, dan An-Nasr. Surat-surat
seperti ini kebannyakan di temukan dalam juz ke 30.
Proses Turunnya Al-Quran
Turunnya
Al-Quran merupakan peristiwa besar karena Allah menurunkan Al-Quran kepada
Rasulullah SAW sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia. Al-Quran pertama
kali turun pada malam Lailatul Qodar yang merupakan pemberitahuan kepada para
malaikat-malaikat bahwa Allah telah memuliakan umat ini dengan risalah baru
agar menjadi umat paling baik.
إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya
Kami telah menurunkan nya (Al-Quran) pada malam kemuliaan (malam Lailatul
Qodr)”. (QS. Al-Qodr: 1)
Selanjutnya Al-Quran diturunkan secara bertahap berdasarkan peristiwa dan
kejadian sampai Allah menyempurnakan agama Islam dan mencukupkan nikmatnya.
إِنَّا
نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ تَنْزِيلًا
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur’an kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur.” (Al-Insaan:23)
Sejarah Turunnya Al-Quran
Allah
menurunkan Al-Quran melalui perantaraan malaikat Jibril sebagai pengantar wahyu
yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua Hiro pada tanggal 17 Ramadhan
ketika Nabi Muhammad berusia 41 tahun, surat tersebut adalah Al-Alaq : 1-5.
Sedangkan ayat terakhir Al-Quran turun pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10
Hijriah yakni surah Al-Maidah ayat 3.
Al-Quran
turun tidak secara sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat,
langsung satu surat, potongan ayat, dan sebagainya. Turunnya ayat dan surat
disesuaikan dengan kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan. Lama
Al-Quran diturunkan ke bumi adalah kurang lebih sekitar 22 tahun 2 bulan dan 22
hari.
Hikmah Diturunkannya Al-Quran Secara Berangsur-Angsur
1. Menguatkan hati Rosulullah SAW.
وَقَالَ
الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً ۚ كَذَٰلِكَ
لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلً ا
“Orang-orang
kafir berkata, kenapa Al-Quran tidak turun kepadanya sekali turun saja?
Begitulah, supaya kami kuatkan hatimu dengannya dan kami membacanya secara
tartil (teratur dan benar).” (Al-Furqaan: 32)
- Menantang orang-orang kafir yang
mengingkari Al-Quran (karena menurut mereka aneh kalau kitab suci
diturunkan secara berangsur-angsur), Allah menantang mereka untuk membuat
satu surat saja yang (tak perlu melebihi) sebanding dengannya. Alhasil,
mereka tidak sanggup membuat satu surat pun seperti Al-Quran.
- Mudah dihapal dan dipahami.
- Motivator bagi orang-orang mukmin
untuk menerima, mempelajari, dan mengamalkan Al-Quran.
- Mengiringi kejadian-kejadian di
masyarakat dengan bertahap dalam menetapkan suatu hukum
Comments
Post a Comment